Kelelahan yang Tak Berujung adalah Mengejar Dunia Tanpa Henti

Di tengah gemerlapnya dunia dan hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali kita lupa akan tujuan sejati kita sebagai manusia. Kita sibuk mengejar impian-impian duniawi, mengumpulkan harta benda, dan meningkatkan status sosial, seolah-olah kebahagiaan dan kepuasan hanya dapat ditemukan dalam materi.

Gambar ini hadir sebagai pemikiran halus yang menyadarkan kita dari keterlenaan. Ia mengutip perkataan Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, seorang ulama besar yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kedalaman ilmunya: “Engkau tidak akan menjumpai manusia yang paling lelah daripada orang yang dunia menjadi keinginan terbesarnya, dan dia berambisi dengan mengerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan dunia.”

Makna Mendalam di Balik Kata-kata Imam Ibnul Qayyim:

Perkataan Imam Ibnul Qayyim ini mengandung makna yang sangat mendalam dan relevan dengan kehidupan kita saat ini. Beliau ingin mengingatkan kita bahwa:

• Dunia adalah Fana:Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara, bukan tujuan akhir. Mengejar dunia dengan segenap kemampuan adalah sia-sia karena dunia akan hancur dan kita akan meninggalkannya.

• Keinginan Dunia Tidak Pernah Puas:Semakin kita mengejar dunia, semakin besar pula keinginan kita. Tidak ada batasan atau kepuasan dalam mengejar dunia. Kita akan selalu merasa kurang dan terus berusaha untuk mendapatkan lebih banyak.

• Kelelahan yang Tak Berujung:Mengejar dunia dengan segenap kemampuan akan menyebabkan kelelahan yang tak berujung. Kita akan menghabiskan waktu, tenaga, dan bahkan kesehatan kita demi mengejar dunia.

• Kelalaian dari Tujuan Sejati:Terlalu fokus pada dunia dapat melalaikan kita dari tujuan sejati kita sebagai manusia, yaitu beribadah kepada Allah SWT dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Mengapa Mengejar Dunia Menyebabkan Kelelahan?

Mengejar dunia dapat menyebabkan kelelahan karena beberapa alasan:

• Persaingan yang Ketat:Dunia ini penuh dengan persaingan. Kita harus bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan pekerjaan, promosi, atau pengakuan. Persaingan yang ketat dapat menyebabkan stres dan tekanan yang berlebihan.

• Ketidaknyamanan:Dunia ini penuh dengan tajam. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ketidakpastian dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan.

• Kekecewaan:Tidak semua yang kita inginkan dapat kita raih. Kita akan mengalami kekecewaan ketika impian-impian kita tidak terwujud. Kekecewaan dapat menyebabkan kesedihan dan keputusasaan.

• Kehilangan Makna:Mengejar dunia tanpa tujuan yang jelas dapat menyebabkan kehilangan makna dalam hidup. Kita akan merasa hampa dan tidak bahagia meskipun telah meraih kesuksesan materi.

Solusi: Mencari Keseimbangan dan Tujuan yang Lebih Tinggi:

Lalu, bagaimana kita bisa menghindari kelelahan yang disebabkan oleh mengejar dunia? Berikut adalah beberapa solusinya:

• Mencari Keseimbangan:Kita perlu mencari keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Jangan hanya fokus pada dunia, tapi perhatikan juga kehidupan spiritual kita.

• Menentukan Tujuan yang Lebih Tinggi:Kita perlu menentukan tujuan yang lebih tinggi dari sekedar mengejar dunia. Tujuan yang lebih tinggi dapat memberi kita makna dan motivasi dalam hidup.

• Bersyukur atas Apa yang Kita Miliki:Kita perlu bersyukur atas apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Mensyukuri nikmat Allah SWT dapat membuat kita merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup kita.

• Berbagi dengan Orang Lain:Berbagi dengan orang lain dapat memberikan kita kebahagiaan dan kepuasan yang tidak dapat kita temukan dalam materi.

• Mengingat Kematian:Mengingat kematian dapat mengingatkan kita bahwa hidup ini hanya sementara dan kita akan kembali kepada Allah SWT. Mengingat kematian dapat menjadikan kita lebih bijaksana dalam menjalani hidup.

Hidup Sederhana dan Berfokus pada Akhirat:

Salah satu cara untuk menghindari kelelahan dalam mengejar dunia adalah dengan hidup sederhana dan fokus di akhirat. Hidup sederhana berarti kita tidak terlalu bergantung pada materi dan lebih menghargai hal-hal yang non materi seperti hubungan dengan keluarga, teman, dan komunitas.

Berfokus pada akhirat berarti kita menjadikan ridha Allah SWT sebagai tujuan utama dalam hidup kita. Kita berusaha untuk menjalankan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Kita juga berusaha mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian dengan memperbanyak amal ibadah dan berbuat kebaikan.

Penutup yang Menginspirasi: Istirahatlah dari Kelelahan Dunia, Temukan Kedamaian dalam Menggapai Ridha-Nya

Perkataan Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah ini adalah panggilan untuk introspeksi diri. Mari kita renungkan, apakah kita termasuk orang-orang yang lelah mengejar dunia tanpa henti? Jika ya, maka inilah saatnya untuk mengubah arah hidup kita.

Berhentilah sejenak dari hiruk pikuk dunia dan luangkan waktu untuk memikirkan tujuan hidup kita. Temukan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Jadikan ridha Allah SWT sebagai tujuan utama kita. Insya Allah, kita akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar kita dapat menjalani hidup ini dengan bijaksana dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabbal 'alamin.