Doa merupakan senjata bagi seorang muslim. Melalui doa, kita berkomunikasi dengan Allah SWT, Sang Pemilik segalanya. Doa adalah ungkapan kerendahan hati, permohonan, dan harapan kepada Sang Pencipta. Dalam Islam, terdapat doa-doa mustajab yang diyakini dapat membuka pintu rezeki dan kebahagiaan. Namun, penting untuk diingat bahwa mustajabnya sebuah doa tidak hanya bergantung pada lafalnya, tetapi juga pada ketulusan hati, keyakinan, dan usaha yang menyertainya.
Berdoa diwaktu ini permohonan anda di kabulkan oleh SWT
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ "Allahumma akfini bi halalika 'an haramik, wa aghnini bi fadhlika 'amman siwak." Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu."
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzabannar." Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."
Berikut beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits (dengan tulisan Arab dan artinya) yang berkaitan dengan doa dan beberapa waktu mustajab, meskipun tidak semua waktu yang disebutkan memiliki ayat atau hadits khusus:
1. Tentang Allah Maha Mendengar Doa: (QS. Al-Baqarah: 186): وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (Artinya): Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.2. Tentang Sepertiga Malam Terakhir: (HR. Bukhari dan Muslim): يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (Artinya): Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya akan Kuberi. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Kuampuni.”3. Tentang Waktu Antara Adzan dan Iqamah: Hadits tentang waktu mustajab antara adzan dan iqamah derajatnya dhaif (lemah), dan beberapa ulama tidak menganjurkan untuk mengamalkannya. Lebih baik fokus pada doa-doa yangsahih sanadnya.4. Tentang Berdoa Saat Sujud: (HR. Muslim): أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ (Artinya): Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah berdoa (ketika sujud).5. Tentang Berdoa Saat Hujan: (HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani): الْتَمِسُوا دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً فِي ثَلَاثَةِ مَوَاطِنَ عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ وَعِنْدَ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ وَعِنْدَ نُزُولِ الْغَيْثِ (Artinya): Carilah doa yang mustajab pada tiga waktu: Saat bertemunya dua pasukan, saat iqamat telah dikumandangkan, dan saat turunnya hujan.Penting untuk dicatat, meskipun tidak ada ayat atau hadits spesifik untuk setiap waktu mustajab yang disebutkan, Allah SWT selalu dekat dan mendengarkan doa hamba-Nya kapan saja. Waktu-waktu di atas hanya merupakan anjuran untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kekhusyukan dalam berdoa. Konsep waktu-waktu mustajab untuk berdoa dalam Islam memang ada, tetapi penting untuk diingat bahwa Allah Maha Mendengar dan dapat mengabulkan doa kapan saja. Waktu-waktu khusus ini lebih merupakan anjuran dan kesempatan yang lebih besar untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan harapan doa lebih mudah dikabulkan. Berikut beberapa waktu mustajab yang sering disebutkan: Waktu-waktu dalam Shalat: Saat sujud: Ini adalah saat paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Disunnahkan untuk memperbanyak doa dan memanjatkan permohonan di saat sujud.Antara adzan dan iqamah: Waktu ini dianggap mustajab karena merupakan waktu transisi antara panggilan shalat dan pelaksanaan shalat.Setelah tasyahud akhir sebelum salam: Waktu ini juga dianggap mustajab, sebelum mengakhiri shalat.
Waktu-waktu tertentu dalam sehari: Sepertiga malam terakhir: Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Adakah orang yang berdoa kepada-Ku, agar Aku kabulkan doanya? Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, agar Aku ampuni dosanya?" (HR. Bukhari dan Muslim). Waktu ini biasanya dimulai setelah lewat tengah malam hingga menjelang subuh.Waktu sahur: Waktu makan sebelum subuh di bulan Ramadhan.Hari Jumat: Terdapat waktu khusus di hari Jumat yang mustajab, tetapi para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pastinya. Sebagian ulama berpendapat waktu tersebut adalah setelah Ashar hingga Maghrib, sementara yang lain berpendapat antara khutbah Jumat hingga selesai shalat Jumat.Saat hujan turun: Nabi Muhammad SAW bersabda, "Carilah doa yang mustajab pada tiga waktu: saat bertemunya dua pasukan, saat shalat, dan saat turunnya hujan." (HR. Al-Hakim).Ketika berbuka puasa: Baik puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah.
Waktu-waktu khusus lainnya: Saat melaksanakan ibadah haji, khususnya di Arafah dan Muzdalifah: Ini merupakan waktu-waktu puncak ibadah haji di mana doa sangat dianjurkan.Saat berada di medan perang (jihad fi sabilillah): Doa orang yang berjuang di jalan Allah dianggap mustajab.Saat sakit: Doa orang yang sakit juga dianggap mustajab.Doa orang tua kepada anaknya: Doa orang tua, khususnya ibu, kepada anaknya sangat mustajab.Doa orang yang teraniaya: Allah SWT akan mengabulkan doa orang yang teraniaya.Doa musafir: Doa orang yang sedang bepergian juga dianggap mustajab.
Penting untuk diingat: Keikhlasan: Doa yang dikabulkan adalah doa yang dipanjatkan dengan ikhlas dan tulus.Adab berdoa: Berdoa dengan adab yang baik, seperti menghadap kiblat, mengangkat tangan, memuji Allah SWT, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.Keyakinan akan dikabulkan: Berdoalah dengan keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.Bersabar: Terkadang Allah SWT mengabulkan doa dengan cara yang tidak kita duga atau menundanya untuk waktu yang lebih baik. Oleh karena itu, kita harus bersabar dan terus berdoa.
Meskipun waktu-waktu di atas dianggap mustajab, janganlah membatasi diri hanya berdoa di waktu-waktu tersebut saja. Berdoalah kepada Allah SWT kapan pun dan di mana pun, karena Dia selalu dekat dengan hamba hambanya.

Komentar