Ulasan Ayat dalam Gambar:
Gambar di atas menyajikan penggalan ayat dari Al-Qur'an, Surat Al-A'raf ayat 34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya - Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat menunda atau mempercepatnya pada saat tertentu." (Al-A'raf: 34)
Ayat ini adalah pengingat yang tegas bahwa setiap manusia memiliki batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kapan ajalnya akan tiba. Oleh karena itu, kita harus selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal saleh dan menghindari segala larangan-Nya.
Ayat-ayat dan Hadis tentang Batas Waktu:
Al-Qur'an dan hadis banyak sekali mengingatkan kita tentang pentingnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Beberapa di antaranya:
1.Surat Al-Asr:
وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."(Al-Ashar: 1-3)
2.Surat Al-Munafiqun ayat 10-11 :
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ * وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesal), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan mengadakan (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh." Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang ketika waktu kematiannya telah tiba. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(Al Munafiqun: 10-11)
3.Hadis Riwayat Bukhari:Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Rasulullah SAW memegang pundakku lalu bersabda, 'Jadilah engkau di dunia ini ibarat-akan orang asing atau seorang musafir.
Warisan Sang Kakek dan Jam Pasir Usia
Di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang kakek bijaksana bernama Kakek Hasan. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, saleh, dan selalu memanfaatkan waktunya untuk beribadah dan membantu sesama. Suatu hari, Kakek Hasan jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat.
Ia memanggil kedua cucunya, Ali dan Umar, untuk memberikan warisan terakhirnya. Namun, warisan yang diberikan Kakek Hasan bukanlah harta atau benda berharga, melainkan sebuah selai pasir tua.
“Cucuku,” kata Kakek Hasan dengan suara lemah, “Jam pasir ini adalah warisan yang paling berharga yang bisa Kakek berikan. Setiap butir pasir yang jatuh adalah simbol dari waktu yang terus berjalan. Ingatlah, waktu kalian di dunia ini terbatas. Manfaatkanlah setiap detik yang ada untuk berbuat baik, beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.”
Ali dan Umar mendengarkan nasihat Kakek Hasan. Mereka baru menyadari bahwa waktu adalah anugerah yang sangat berharga yang seringkali mereka sia-siakan.
Setelah Kakek Hasan meninggal dunia, Ali dan Umar mulai mengubah gaya hidup mereka. Mereka mulai meluangkan waktu untuk beribadah, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan menjauhi segala perbuatan maksiat. Mereka selalu mengingat nasihat Kakek Hasan dan jam pasir yang menjadi pengingat akan batas waktu mereka di dunia ini.
Beberapa tahun kemudian, Ali dan Umar menjadi sosok yang sukses dan dihormati di desa mereka. Mereka tidak hanya kaya secara materi, tetapi juga kaya secara spiritual. Mereka selalu memanfaatkan kekayaan mereka untuk membantu sesama dan berinvestasi di jalan Allah SWT.
Ali dan Umar menyadari bahwa warisan yang paling berharga dari Kakek Hasan bukanlah jam pasir itu sendiri, melainkan pelajaran tentang bagaimana memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum batas waktu itu tiba.
Penutup:
Kisah Kakek Hasan dan jam pasir usianya adalah pengingat bagi kita semua bahwa waktu adalah amanah yang harus kita jaga dan manfaatkan sebaik mungkin. Janganlah kita menunda-nunda untuk berbuat baik, beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena kita tidak pernah tahu kapan batas waktu kita akan tiba. Semoga Allah SWT memberikan kita hidayah dan kekuatan untuk memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin sebelum terlambat. Aamiin.
Komentar