Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, seringkali kita dihadapkan pada tantangan dan kesulitan yang terasa begitu berat. Di saat seperti itu, hati kita mungkin diliputi rasa cemas, khawatir, dan bahkan putus asa. Namun, konsensus bahwa ada satu kekuatan yang tak ditantang yang selalu siap membantu kita, yaitu Allah SWT. Dengan bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, kita akan merasakan ketenangan dan ketenangan yang hakiki.
Ulasan Ayat dalam Gambar:
Gambar di atas menyajikan sebuah penggalan ayat yang sangat indah dari Al-Qur'an, Surat Ghafir ayat 44:
“Wa ufawwidu amri ilallah, innallaha basirun bil ‘ibad”“
Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ghafir : 44)
Ayat ini adalah ungkapan seorang mukmin yang tulus dalam menyerahkan segala urusannya kepada Allah SWT. Ia menyadari bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan segala permasalahan hidupnya. Dengan menyerahkan diri kepada-Nya, ia merasa tenang dan yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuknya.
Ayat-ayat Serupa tentang Tawakal:
Al-Qur'an banyak sekali mengulas tentang pentingnya tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT. Beberapa di antaranya:
Surat At-Talaq ayat 3:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap-tiap sesuatu.”(QS. At-Talaq: 3)
Surat Ali Imran ayat 159:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal."(QS. Ali Imran: 159)
Kisah Tukang Roti dan Burung Pipit
Dikisahkan, ada seorang tukang roti yang setiap hari membuat roti untuk dijual. Suatu hari, ia melihat seekor burung pipit yang selalu datang ke tokonya untuk mencari rezeki. Tukang roti itu merasa iba dan setiap hari memberikan sepotong roti kepada burung pipit tersebut.
Namun, suatu hari, tukang roti itu berpikir, "Mengapa saya harus memberikan roti kepada burung pipit itu setiap hari? Bukankah lebih baik jika saya mempengaruhinya dan menyalurkannya saja?"
Maka, ia memasang jebakan di tokonya. Namun, setiap kali ia memasang jebakan, burung pipit itu selalu menghindar. Tukang roti itu merasa heran dan kesal.
Suatu malam, tukang roti itu bermimpi datang oleh seorang bijak. Orang bijak itu berkata, "Wahai tukang roti, janganlah engkau mencoba untuk mengubah takdir Allah SWT. Rezeki setiap makhluk telah ditentukan oleh-Nya. Jika engkau berserah diri kepada-Nya, maka Allah SWT akan memberikan rezeki kepadamu dari arah yang tidak engkau sangka-sangka."
Setelah bangun dari mimpi, tukang roti itu menyadari kesalahannya. Ia kemudian bertaubat kepada Allah SWT dan kembali memberikan roti kepada burung pipit itu setiap hari.
Ajaibnya, setelah itu, usaha tukang roti itu semakin sukses. Pelanggannya semakin banyak dan rezekinya semakin berlimpah. Tukang roti itu pun menyadari bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang bertawakal.
Penutup:
Kisah tukang roti dan burung pipit ini mengajarkan kepada kita bahwa tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT adalah kunci untuk meraih ketenangan dan kesuksesan dalam hidup. Janganlah kita berusaha untuk mengatur takdir Allah SWT, tetapi serahkanlah segala urusan kita kepada-Nya. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk kita. Aamiin.
Komentar