Pernahkah Anda berdiri di tepi pantai, menatap perahu yang terdampar, dan merasakan sentuhan melankolis? Seolah perahu itu menyimpan kisah tentang perjalanan yang tak pernah dimulai, tentang peluang yang terlewatkan, dan tentang mimpi yang terkubur di dalam pasir. Gambar perahu ini mengingatkan kita pada pesan yang kuat: "Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, jangan menangis atas apa yang tidak kamu dapatkan." Sebuah ungkapan sederhana, namun mengandung kebenaran yang mendalam.
Ketakutan akan kegagalan: Kita takut bahwa usaha kita akan sia-sia, bahwa kita akan dipermalukan, dan bahwa kita akan merasa kecewa.Kurangnya kepercayaan diri: Kita merasa tidak cukup baik, tidak cukup pintar, atau tidak cukup berbakat untuk meraih impian kita.Tekanan dari lingkungan sekitar: Kita takut bahwa orang-orang terdekat kita tidak akan mendukung kita, bahwa mereka akan mencibir kita, atau bahwa mereka akan meragukan kemampuan kita.Zona nyaman: Kita sudah terbiasa dengan rutinitas yang ada, meskipun tidak membuat kita bahagia. Kita takut untuk keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru.
Niatkan karena Allah SWT: Luruskan niat kita. Kejar impian kita karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau diakui orang lain.Berdoa dan Bertawakkal: Mohonlah pertolongan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam mencapai impian kita. Setelah berusaha semaksimal mungkin, berserah dirilah kepada Allah SWT.Istiqamah: Tetaplah konsisten dalam berusaha, meskipun menghadapi berbagai macam rintangan. Jangan mudah menyerah.Menjaga Akhlak: Dalam mengejar impian, jangan sampai kita melanggar norma-norma agama. Jaga akhlak kita agar tetap baik.Bersyukur: Jika kita berhasil mencapai impian kita, jangan lupa untuk bersyukur kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa semua keberhasilan yang kita raih adalah berkat rahmat dan karunia-Nya.
Al-Qur'an, Surat Ar-Ra'd (13:11): "...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri..." (Ayat ini menekankan pentingnya usaha dan perubahan dari dalam diri).Hadits Riwayat Muslim: "Orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah..." (Hadits ini mendorong kita untuk menjadi kuat, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, agar bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain).

Komentar