Namun, di tengah kebingungan itu, ada secercah harapan yang ditawarkan oleh seorang ulama besar, Ibnul Qoyyim rahimahullah. Beliau memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana seharusnya kita berdoa agar doa-doa kita diijabah oleh Allah SWT. Nasihat beliau begitu mendalam dan menyentuh hati, mampu membimbing kita menuju doa yang tulus dan penuh makna.
Gambar di atas, dengan tangan yang tertangkup dalam doa, melambangkan kerinduan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya. Namun, seringkali kita merasa ragu dan tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan doa kita.
Mari kita telaah lebih dalam nasihat Ibnul Qoyyim rahimahullah dan temukan rahasia doa yang dijamin dikabulkan.
Nasihat Emas Ibnul Qoyyim: Jadikan Doamu Permohonan Ampun
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: "Jika engkau berdoa dalam keadaan keperluan-keperluanmu saling berdesakan di dalam hatimu, maka jadikanlah setiap doamu (permohonanmu) agar Allah memaafkanmu, jika Dia memaafkanmu niscaya datang kepadamu keperluan-keperluanmu tanpa harus memohon." (Kitab Minhajul Qashidin: 1/343)
Nasihat ini mungkin terdengar sederhana, namun mengandung makna yang sangat dalam dan revolusioner. Ibnul Qoyyim tidak menyuruh kita untuk melupakan kebutuhan dan keinginan kita. Beliau hanya mengarahkan kita untuk mengubah fokus utama dalam doa kita. Alih-alih memohon agar kebutuhan kita dipenuhi, beliau menyuruh kita untuk memohon ampunan Allah SWT.
Mengapa Memohon Ampunan Lebih Utama?
Dosa Sebagai Penghalang: Dosa-dosa yang kita lakukan, baik yang kita sadari maupun tidak, dapat menjadi penghalang terkabulnya doa. Dosa-dosa itu bagaikan tirai tebal yang menghalangi sampainya permohonan kita kepada Allah.
Ampunan Sebagai Kunci Pembuka: Dengan memohon ampunan, kita membersihkan hati dari noda-noda dosa dan membuka jalan bagi rahmat dan karunia Allah. Ampunan adalah kunci yang membuka pintu rezeki, kemudahan, dan keberkahan dalam hidup kita.
Memurnikan Hati dan Niat: Ketika kita fokus pada permohonan ampun, kita memurnikan hati dan niat kita. Kita tidak lagi terpaku pada keinginan duniawi, melainkan lebih fokus pada hubungan kita dengan Allah.
Menumbuhkan Keikhlasan: Memohon ampunan adalah bentuk pengakuan atas kelemahan dan kesalahan diri. Ini menumbuhkan keikhlasan dan kerendahan hati di hadapan Allah, yang merupakan kunci utama dalam beribadah.
Mengajarkan Prioritas: Nasihat Ibnul Qoyyim mengajarkan kita untuk memprioritaskan hubungan kita dengan Allah di atas segala-galanya. Ketika hubungan kita dengan Allah baik, maka segala kebutuhan dan keinginan kita akan dipenuhi dengan cara yang tak terduga.
Bagaimana Mengaplikasikan Nasihat Ibnul Qoyyim dalam Doa Sehari-hari?
Awali dengan Istighfar: Sebelum menyampaikan permohonan apa pun, luangkan waktu untuk beristighfar. Mohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
Fokus pada Ampunan: Dalam setiap doa, jadikan permohonan ampunan sebagai fokus utama. Sampaikan permohonan ampun dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan.
Sebutkan Kebutuhan Secara Singkat: Setelah memohon ampunan, sebutkan kebutuhan dan keinginan Anda secara singkat dan ringkas. Jangan terlalu bertele-tele atau mengulang-ulang permohonan yang sama.
Berserah Diri Kepada Allah: Setelah berdoa, berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Yakinkan diri bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi Anda dan akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat.
Berprasangka Baik: Senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Yakinkan diri bahwa Allah akan mengabulkan doa Anda, baik dengan cara yang Anda inginkan maupun dengan cara yang lebih baik.
Contoh Doa dengan Fokus pada Permohonan Ampun:
Ya Allah, aku memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat, baik yang aku sadari maupun tidak. Ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku, dan dosa seluruh kaum muslimin. Ya Allah, jika Engkau mengampuniku, maka aku yakin segala kebutuhan dan keinginanku akan Engkau penuhi dengan cara yang terbaik. Aku mohon kepada-Mu agar Engkau memudahkan urusanku, melancarkan rezekiku, dan memberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada keluargaku. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri. Kabulkanlah doaku.
Kesimpulan: Memohon Ampun adalah Kunci Segala Kebaikan
Nasihat Ibnul Qoyyim rahimahullah tentang memprioritaskan permohonan ampun dalam doa adalah kunci untuk membuka pintu segala kebaikan. Dengan membersihkan hati dari noda-noda dosa, kita membuka jalan bagi rahmat, karunia, dan kemudahan dari Allah SWT.
Mari kita jadikan nasihat ini sebagai pedoman dalam berdoa sehari-hari. Awali setiap doa dengan istighfar, fokus pada permohonan ampun, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Insya Allah, doa-doa kita akan diijabah dan hidup kita akan dipenuhi dengan keberkahan dan kebahagiaan.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua. Amin.
Komentar