Niatkan untuk Kebajikan: Sebelum membuka gadget, niatkan dalam hati untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan memberikan manfaat. Hindari aktivitas yang sia-sia atau bahkan bisa mendatangkan dosa.Prioritaskan Ibadah: Jadikan ibadah sebagai prioritas utama di bulan Ramadan. Jangan biarkan dunia maya mengambil alih waktu dan fokus Anda dari shalat, tadarus Al-Quran, dan kegiatan ibadah lainnya. Buatlah jadwal yang seimbang antara aktivitas online dan offline.Jaga Lisan dan Jari: Media sosial adalah tempat di mana kita bebas berpendapat. Namun, ingatlah bahwa setiap perkataan dan tulisan kita akan dipertanggungjawabkan. Hindari ghibah, fitnah, ujaran kebencian, atau postingan yang bisa menyakiti orang lain. Jaga lisan dan jari Anda agar tetap bersih dari dosa.Saring Informasi: Di era informasi yang serba cepat, kita seringkali kewalahan dengan banyaknya berita yang beredar. Jangan mudah percaya pada semua informasi yang Anda terima. Cek kebenaran sumber berita sebelum membagikannya. Hati-hati dengan berita hoax yang bisa meresahkan masyarakat.Pilih Konten yang Bermanfaat: Pilihlah konten-konten yang bermanfaat dan mendidik, seperti kajian agama, video motivasi, atau informasi yang meningkatkan wawasan. Hindari konten yang tidak senonoh atau merusak moral.Batasi Penggunaan Media Sosial: Jangan biarkan media sosial menyita waktu dan perhatian Anda. Batasi waktu berselancar di media sosial dan gunakan waktu luang untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca Al-Quran, membantu sesama, atau berkumpul dengan keluarga.Manfaatkan Teknologi untuk Kebaikan: Gunakan teknologi untuk hal-hal positif, seperti menyebarkan kebaikan, berbagi informasi yang bermanfaat, atau melakukan kegiatan sosial secara online. Dengan demikian, kita bisa meraih berkah Ramadan di dunia maya.Detoks Digital: Sesekali, cobalah untuk melakukan detoks digital. Matikan gadget Anda dan nikmati momen-momen yang tenang. Berikan waktu bagi pikiran dan hati Anda untuk beristirahat dari hiruk pikuk dunia maya.
Samudera Nikmat yang Terlupakan: Merenungi Panggilan Hati dalam Surah Ar-Rahman Ayat 13 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Di antara hamparan permadani ayat-ayat suci Al-Qur'an, terdapat sebuah surah yang dijuluki 'Arus Al-Qur'an , Sang Pengantin Al-Qur'an. Dialah Surah Ar-Rahman, surah ke-55 yang namanya diambil dari salah satu Asmaul Husna terindah, Ar-Rahman, Yang Maha Pengasih. Keindahan surah ini tidak hanya terletak pada pilihan katanya yang puitis dan ritmenya yang menghentak jiwa, tetapi juga pada pesan sentralnya yang menggugah kesadaran: pengakuan akan limpahan nikmat Allah SWT yang tiada terhingga. Puncak dari penggugahan kesadaran itu terangkum dalam sebuah ayat yang diulang tidak kurang dari 31 kali, laksana detak jantung yang terus mengingatkan, laksana panggilan lembut namun tegas yang menembus tirai kelalaian. Ayat ke-13: فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ Fabiayyi aalaa'i Rabbikumaa tukadzdzibaan "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah y...
.png)
Komentar